My-Dock News - Komet ISON yang diperkirakan akan menampilkan fenomena luar biasa pada tanggal 27-28 November kemarin, akhirnya tidak terjadi. Komet tersebut hancur tak berkeping disaat mendekati Matahari. Komet ISON mencapai titik terdekat dengan matahari pada hari ini, Jum'at 28 November 2013. Komet tersebut melintasi matahari dengan kecepatan kurang lebih sekitar 350 Km/detik.
Menurut pakar astronom yang mengamati ISON menggunakan teleskop, Komet ini mempunyai ekor yang panjang dan cahayanya sangat cerah. Berdasarkan pengamatan terakhir, komet ISON berjarak kurang lebih sekitar 1,2 juta kilometer dari Matahari kemudian hilang tak berbekas dibalik Matahari.
Dalam perjalanannya mendekati matahari, diperkirakan komet ISON menghadapi suhu kurang lebih sekitar 2.700 derajat celsius. Berdasarkan keterangan ilmuan, suhu tersebut mampu untuk menguapkan es, debu dan batu yang menjadi komposisi komet ISON C2012/S1.
Pada mulanya komet ISON C2012/S1 berasal dari suatu wilayah yang diberi nama Awan Oort. Awan Oort merupakan sebuah gudang berisi komet yang terletak didekat Tata Surya. Sebelum mendekati Matahari komet ISON menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 5,5 juta tahun dari Awan oort.
Pada mulanya komet yang diberi nama ISON C2012/S1 ini ditemukan pada tahun 2012 oleh seorang astronom dari Rusia yang bernama Vitali Nevski dan Artyom Nivichonok.
0 komentar:
Posting Komentar