Youssef Ismail ~ Organic Light Photography |
My Dock - Almanac Nautica merupakan sebuah data numberik yang menggambarkan posisi dan peredaran benda langit diatas permukaan bumi. Almanac Nautica berdasarkan fungsinya dibuat untuk menentukan arah dan posisi kapal saat berada di lautan luas (berlayar). Data dalam Almanac Nautica sangatlah lengkap menentukan posisi benda langit di atas permukaan bumi dalam deklinasi dan sudut jam Greenwich Mean Time setiap jam dalam satu tahun, dimana matahari, bulan, planet dan titik pertama Aries beredar diatas bumi. Almanac nautica pertama kali diterbitkan di inggris pada tahun 1767 oleh HM Nautical Almanac Office dan di Amerika pada tahun 1852 oleh US Naval Observatory.
Dalam keguanaanya sebagai petunjuk arah dan posisi kapal saat berlayar, di Indonesia Almanac Nautica juga digunakan untuk menentukan posisi matahari dan bulan saat memasuki bulan baru (hisab awal bulan). Berhubung saat ini adalah bulan Ramadhan, saya akan mencoba menghitung 1 Syawal 1440 atau lebarang 2019 menggunakan data dari Almanac Nautica.
Baca Juga : Almanac Nautica 1990 - 2020
Pada perhitungan kali ini saya mengambil tempat di Tanjung Kodok sebagai tempat untuk Rukyatul Hilal. Data yang dipergunakan untuk menghitung awal 1 Syawal / Lebaran 2019 adalah sebagai berikut,
Markaz Penanggalan : Tanjung Kodok
Lintang Tempat (P) : -06° 51’ 50’’
Bujur Tempat (L) : 112° 21’ 28’’
Tinggi Tempat : 10 m.
Metode : Almanac Nautica
PERHITUNGAN
1. Ijtima’ Akhir Ramadhan 1440 H.
Akhir Ramadan tahun 1440 H atau akhir bulan puasa tahun 2019 diperkirakan jatuh pada Tanggal 03 Juni 2019 pukul : 10.02 GMT, selisih waktu 07.00m. 10.02 + 07.00 = 17.02 WIB (Apabila lebih dari 24 Jam maka dikurangi 24 jam).
Ijtima’ Akhir Bulan Ramadhan 1440 H, Jatuh pada tanggal 03 Juni 2019 pukul : 17.02 WIB.
2. Tenggelam Matahari, Tanggal 03 Juni 2019
Data: Lintang (P) : -06° 51’ 50’’
Bujur (L) : 112° 21’ 28’’
Eqn.Of Time (E) : 00j 01m 52d
Declinasi M (dm) : 22° 18’ 2’’
Tinggi Matahari (H) : 0 – SDM – Ref – (1.76 V m)/60
0 – 00° 15’ 8’’ – 00° 34’ 30’’ – 00° 05’ 33.94’’ = -00° 55’ 11.94’’ (h)
Rumus (Tm) : cos-1 (-tan p. tan d + sin h / cos p / cos d )
cos-1 (-tan -06° 51’ 50’’ x tan 22° 18’ 2’’ + sin -00° 55’ 11.94’’ / cos -06° 51’ 50” / cos 22° 18’ 2’’ ) = 88° 10’ 20.9’’
Rumus (Gh) : 12 – E + (( TZ x 15 ) – L + Tm ) / 15
12 – 0° 1’ 52’’ + (( 10 x 15 ) – 112° 21’ 28’’ + 88° 10’ 20.9’’ ) / 15
Gh = 17° 21’ 23,53’’
3. Sudut Waktu Bulan (tb)
Rumus ; Interpolasi A – ( A – B) X C / 1
GHA WAKTU
330° 28’ 2.00’’}--------{10.00 GMT
345° 28’ 1.00’’}--------{11.00 GMT
000° 21’ 23.53’’
335° 48’ 54.5’’
112° 21’ 28’’ + }-------{Bujur Tempat (L)
448° 10’ 22.5’’
360° - }----{Satu Lingkaran)
88° 10’ 22.59’’}-------{Sudut Waktu Bln (Tb)
Declinasi (Db) WAKTU
19° 18’ 6.00’’ 10.00 GMT
19° 25’ 4.00’’ 11.00 GMT
00° 21’ 23.53’’
19° 20’ 35.3’’
HP WAKTU
00° 58’ 1’’ 10.00 GMT
00° 58’ 1’’ 11.00 GMT
00° 21’ 23.53’’
00° 58’ 1’’
4. Tinggi Hilal Hakiki dan Mar’i
Data: Lintang (P) : -06° 51’ 50’’
Declinasi Bulan (Db) : 19° 20’ 34.54’’Sudut Waktu B (Tb) : 88° 9’ 19.1’’
Rumus: sin-1 (sin P . sin D + cos P . cos D . cos T )
sin-1 (sin -06° 51’ 50" x sin 19° 20’ 35.3’’ + cos -06° 51’ 50’’ x cos 19° 20’ 35.3’’ x cos 88° 10’ 22.59") = 0° 32’ 24.89”
-0° 33’ 24.43” Tinggi Hilal Hakiki (h)
0° 58’ 0.84” - Paralaxs (HP X cos h)
-1° 31’ 25.27”
0° 15’ 8” - Semi Diamter Mthri (Data Nautika)
-1° 46’ 33.27”
0° 56’ 50.78” + Pembiasan Cahaya (Daftar Refraksi)
-0° 49’ 42.49”
0° 05’ 33.94” + Kerendahan Ufuk (D’)
-0° 44’ 8.55” Tinggi Hilal Mar’i (h’)
5. Muktsul Hilal dan Tenggelam Bulan
Muktsul Hilal : Tinggi Hilal mar’i (h’) / 15
-0° 44’ 8.55” / 15 =
-0° 2’ 56.57” Muktsul Hilal
17° 21’ 23,53’’ + Tenggelam Matahari
17° 18’ 26,96’’ Tenggelam Bulan
6. Azimut Matahari dan Bulan (untuk mengetahui kedudukan dan Posisi Hilal)
Matahari : dm : 22° 18’ 2’’ tm : 88° 10’ 20.9’’
Bulan : db : 19° 20’ 35.3’’ tb : 88° 10’ 22.59’’
Rumus : tan-1 (1/(-sin p / tan t + cos p . tan d / sin t ))
67° 38’ 47.22’’ Azimut Matahari (Az M)
70° 34’ 54.22’’ - Azimut Bulan (Az B)
2° 56’ 7’’ Selisih Az M/Az B
Kedudukan Hilal berada di selatan Matahari sejauh 2° 55’ 53.95’’ dengan posisi mering keselatan
7. Arah Rukyah
OB = 300cm / tan Az B : 300 / tan 840 13’ 59.77” = 105 cm
FG = 300cm / Ctg h’ : 300/ ( 1/tan 050 05’ 48.83” = 2 cm
8. Kesimpulan
Ijtima’ Akhir Ramadhan 1440 H : Tgl. 3 Juni 2019
Pukul: 17j 02m WIB
Tenggelam Matahari (Awal Rukyat) : 17j 21m 23.53d
Tinggi Hilal Mar’i (Hasil Koreksi) : -0° 44’ 8.55”
Tenggelam Bulan (Akhir Rukyat) : 17° 18’ 26,96’’
Kedudukan Hilal: 2° 56’ 7’’ (dibawah ufuk)
Tanggal 1 Syawal 1440 H :Tanggal 5 Juni 2019
Terimakasih gan informasinya, sangat bermanfaat karena bisa tambah ilmu pengetahuan. yg tadinya saya tidak tau sekarang jadi tau sampai kecara perhitungannya
BalasHapussama-sama kapan kapan mampir sini lagi..
HapusWaduh ternyata ribet juga ya menghitung datangnya hilal, ga semudah yang saya kira selama ini
BalasHapuslihat hasil akhirnya saja biar nda ribet.. hehe
Hapushaha saya lihat hasil akhirnya juga, 5 Juni sebagai 1 syawal XD
Hapusiya benar, pengenut metode rukyatul hilal (melihat bulan secara langsung) dengan ketinggian hilal bulan baru (hilal) hanya 0° 23’ 6.98”, sangat tidak dimungkinkan untuk dilihat mata. Jika menganut metode hisab tanggal 4 sudah lebaran karena berdasarkan perhitungan bulan baru (hilal) sudah terbentuk.
Hapusperhitungan ribet juga udah afa rumus begitu.Tapi yang saya tahu mesti dilihat secara Langsung.
BalasHapusya melihat langsung (rukyatul hilal) merupakan ajaran nabi Muhammad SAW.
HapusBermanfaat, tapi pusing .......dipelototin, tetp gak ngerti xixixixixxi
BalasHapuslihat hasil akhirnya biar ndak pusing, hehe..
HapusJadi sebetulnya penentuan Ramadan bisa dihitung ya?
BalasHapusNgga usah harus menggunakan mata telanjang, karena banyak faktor yang akan mengganggu
bisa.. metode hisab (perhitungan) merupakan pelengkap dalam melihat hilal.. dengan melakukan hisab (perhitungan awal bulan) perukyah akan lebih mudah dalam menemukan posisi bulan baru tersebut.
Hapussudah pasti hebat yang tau semua rumusnya, terimakasih sudah share. http://bit.ly/2HdEK6A
BalasHapustanggal 3,..berarti enggak lama lagi mas ya,..wah harus siap-siap nih,..ea
BalasHapusterima kasih infonya jadi lebih tau mengenai penentuan 1 syawal
BalasHapusRamadhon tiba, romadhon tiba, romadhon tiba, tiba-tiba romadhon,...ea 😂😂
BalasHapusKayaknya ...hmm, senang bangeet sih, ko ..
HapusDapat THR sekoper yuaaaa ..
Hahhaaaha 😂
kopernya siapa itu bang, haha..
HapusTernyata njlimet juga cara menghitungnya ..., mas Najiib pinter banget sih ngitung serumit itu.
BalasHapusya begitulah, itu belum seberapa jika dibandingkan dengan melihatnya secara langsung. karena bulan baru penampakannya sangat tipis dan samar.
Hapusdulu saya pernah mempelajarinya saat makan bangku sekolahan, haha... (gragas, bangku dimakan)