My-dock - Tinggal menghitung hari bulan Ramadan tahun 1441 H akan datang. Penentuan awal ramadhan dan juga syawal biasanya menimbulkan perbedaan. Perbedaan tersebut muncul karena banyaknya metode penentuan awal bulan yang dijadikan pedoman oleh masyarakat Indonesia.
Ormas Muhammadiyah menggunakan metode hisab (wujudul hilal) untuk menentukan awal bulan. Jadi kalau berdasarkan perhitungan bulan sudah berwujud berada diatas ufuk berapapun itu tingginya sudah dipastikan tanggal 1 jatuh pada hari esok.
Baca Juga : Penentuan Lebaran 2019 Metode Epimeris
Ormas Nahdlatul Ulama menggunakan metode hisab rukyah untuk menentukan awal bulan. Tidak hanya menghitung tapi juga menyaksikan secara langsung munculnya bulan baru. Bila hasil perhitungan bulan sudah berwujud atau diatas ufuk minimal ketinggian 3 akan tetapi dilapangan tidak ada yang dapat menyaksikan munculnya bulan baru maka tanggal 1 jatuh pada besok lusa.
Masih banyak lagi metode-metode yang digunakan untuk menentukan bulan baru yang dijadikan pedoman oleh masyarakat indonesia, seperti menggunakan pasang surut air laut dan lain sebagainya.
Prediksi awal Ramadhan 2020 kemungkinan terjadinya perbedaan tidak akan terjadi, hal ini dikarenakan berdasarkan perhitungan metode Epimeris dan juga Nautica ketinggian hilal mencapai 3 s.d 4 derajat (memungkinkan untuk dilihat mata walaupun menggunakan alat bantu). Berikut merupakan Prediksi Awal Ramadhan Tahun 2020 menggukan perhitungan Epimeris dan juga Nautica.
Tempat yang dijadikan rujukan dalam perhitungan kali ini adalah Tanjung Kodok Surabaya, Hasil dari perhitungan dari kedua metode tersebut adalah sebagai berikut:
Metode Almanac Nautica, maskaz Tanjung Kodok lintang tempat -6^ 51' 50" bujur tempat 112^ 21' 28" ketinggian tempat 15m diatas permuaan laut. Waktu ijtima' 02:26 GMT dikonfersi ke WIB pukul 09:26 sudut waktu matahari 89^ 24' 33" sudut waktu bulan 84^ 29' 54". Saat tenggelam matahari pukul 17:26 Wib tinggi hilal hakiki 4^ 10' 05" tinggi hilal mar'i 3^ 23' 7". Lama bulan baru diatas ufuk 13 menit 32 detik. Azimut matahari 12^ 44' 46" azimut bulan 10^ 44' 38" jarak matahari dengan bulan 2^ 0' 7" posisi bulan baru berada diselatan matahari miring keselatan.
Metode Epimeris, maskaz Tanjung Kodok lintang tempat -6^ 51' 50" bujur tempat 112^ 21' 28" ketinggian tempat 15m diatas permuaan laut. Waktu ijtima' pukul 09:29 sudut waktu matahari 89^ 25' 20" sudut waktu bulan 84^ 31' 57". Saat tenggelam matahari pukul 17:26 Wib tinggi hilal hakiki 4^ 08' 04" tinggi hilal mar'i 3^ 48' 42". Lama bulan baru diatas ufuk 15 menit 15 detik. Azimut matahari 12^ 44' 37" azimut bulan 10^ 44' 20" jarak matahari dengan bulan 2^ 0' 17" posisi bulan baru berada diselatan matahari miring keselatan.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan menggunakan kedua metode, prediksi awal Ramadhan 2020 jatuh pada hari Jum'at Kliwon 24 April 2020 dengan ketinggian hilal hakiki 4^ hilal mar'i 3^. Lama bulan baru diatas ufuk sekitar 14 menit, posisi bulan baru berada disebelah selatan matahari miring keselatan. Untuk kepastiannya menungggu Sidang Isbat oleh Kementrian Agama pada hari Kamis 23/04/2020.