Penentuan Lebaran 2019 Metode Ephemeris

Penentuan Lebaran 2019 Metode Ephemeris

My Dock - Dalam rangka menentukan awal bulan ada tiga metode yang digunakan di Indonesia. Metode yang pertama adalah Ru'yatul Hilal (Melihat bulan baru secara langsung), kedua adalah metode Hisab Ru'yah (menentukan awal bulan dengan metode perhitungan) dan ketiga adalah menggunakan kedua metode tersebut. 

Perhitungan untuk menentukan awal bulan sendiri ada banyak sekali macamnya, metode Nautica Almanac, Ephemeris, Nurul Anwar dan masih banyak sekali metode perhitungan untuk menentukan awal bulan. Setelah kemarin saya sudah mencoba menghitung 1 Syawal 1440H / Lebaran 2019 dengan metode Almanac Nautica, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menghitung awal 1 Syawal 1440 / Lebaran 2019 dengan metode Ephemeris.

Baca Juga : Lebaran 2019 dalam Perhitungan Metode Almanac Nautica

Rumus metode Ephemeris ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan metode Almanac Nautica, yang membedakan adalah sumber data yang digunakan. Metode Ephemeris sumber datanya mengambil dari program yang disebut dengan Winhisab. Pada program Winhisab ini kita bisa mengambil data setiap tahunnya tanpa harus membeli. Untuk rumus yang digunakan diantaranya,

Rumus Menentuka Ijtima'
I = Jam FIB + (ELM - ALB) / (SB - SM) + Time Zone

Rumus Mencari Sudut Waktu dan Saat Tenggelam Matahari
Dip = 1.76 √ Ketinggian Tempat / 60
H.m = -SD - Refr - Dip
T.m = Cos-1 (-tan P x tan D + sin H.m / Cos P / Cos D)
Gh.= 12 - E + (105 + T.m - L)/15

Rumus Asensiorekta Matahari (ARM), Bulan (ARB), Declinasi Bulan (DB), Sudut Waktu Bulan (SB) serta Tinggi Bulan Hakiki
ARM, ARB dan DB = A - (A - B) x C
T.b = ARM - ARB + T.m
H.= Sin-1 (Sin P x Sin D + Cos P x Cos D x Cos T.b)

Rumus Mencari Tinggi Mar'i, Mukuts dan Saat Hilal Tenggelam.
Paralax = H.b x Hp (Pukul 11.00)
Refraksi = (0.0167 / tan( H.b + 7.31 / (H.b2+4.4)))
Mukuts = H.b / 15
Hilal Tenggelam = Gh.m + Mukust

Rumus Mencari Azimut Matahari (AM) dan Azimut Bulan (AB)
AM = Tan-1 (-Sin P / Tan T.m + Cos P x Tan D / Sin T.m)
AB = Tan-1 (-Sin P / Tan T.b + Cos P x Tan D.b / Sin T.b)

Rumus Menghitung Jarak Matahari dengan Bulan dan Arah Ru'yatul Hilal
JMB = AB - AM
ARB = 270 + AB

Perhitungan
Lokasi : Tanjung Kodok
Lintang Tempat (P) : -06° 51’ 50’’
Bujur Tempat (L) : 112° 21’ 28’’
Selisih Waktu : 7
Ketinggian Tempat : 10 m
Ijtima' Bulan : Syawal 1440 H
Tanggal : 3 Juni 2019

Rumus Menentuka Ijtima'
FIB Terkecil : 0.00069
Jam FIB : 10 GMT
ELM
72° 34’ 13’’     Pukul 10 GMT
72° 36’ 37’’  -  Pukul 11 GMT
  0° 2’ 24’’  (SM)

ALB
72° 31’ 41’’     Pukul 10 GMT
73°   5’ 55’’  -  Pukul 11 GMT
  0° 34’ 14’’  (SB)

I = Jam FIB + (ELM - ALB) / (SB - SM) + Time Zone
I = 10 + (72° 34’ 13’’ - 72° 31’ 41’’) / (0° 34’ 14’’ - 0° 2’ 24’’ ) + 7
I = 17° 4’ 46’’ Pukul : 17:4:46 Wib

Ijtima' pada tanggal 3 Juni 2019 pukul 17:4:46 Wib

Rumus Mencari Sudut Waktu dan Saat Tenggelam Matahari
Declinasi (D) Pukul 11 GMT : 22° 18’ 14’’
Equation of Time (E) Pukul 11 GMT : 0° 1’ 53’’
Semi Diameter (S.D) Pukul 11 : 0° 15’ 46,6’’
Refracsi : 0° 34’ 30’’

Dip = 1.76 √ Ketinggian Tempat / 60
Dip = 1.76 √ 10 / 60
Dip = 0° 5’ 33,94’’

H.= -SD - Refr - Dip
H.= -0° 15’ 46,6’’ - 0° 34’ 30’’ - 0° 5’ 33,94’’
H.= -0° 55’ 50,54’’

T.m = Cos-1 (-tan P x tan D + sin H./ Cos P / Cos D)
T.m = Cos-1 (-tan -06° 51’ 50’’ x tan 22° 18’ 14’’ + sin -0° 55’ 50,54’’ / Cos -06° 51’ 50’’ / Cos 22° 18’ 14’’)
T.m = 88° 11’ 1,33’’

Gh.= 12 - E + (105 + T.m - L)/15
Gh.= 12 - 0° 1’ 53’’ + (105 + 88° 11’ 1,33’’ - 112° 21’ 28’’)/15
Gh.= 17° 21’ 25,22’’

"Tenggelam Matahari pada tanggal 3 Juni 2019 adalah pukul 17:21:25 Wib"

Rumus Asensiorekta Matahari (ARM), Bulan (ARB), Declinasi Bulan (DB), Sudut Waktu Bulan (SB) serta Tinggi Bulan Hakiki
ARM, ARB dan DB = A - (A - B) x C

ARM
71°   5’ 57’’        (A) Pukul 10 GMT
71°   8’ 31’’        (B) Pukul 11 GMT
  0° 21’ 25,22’’   (C) Menit dan Detik Gh.m
71°   6’ 51,98’’   Hasil

ARB
71° 28’ 35’’        (A) Pukul 10 GMT
72°   4’ 12’’        (B) Pukul 11 GMT
  0° 21’ 25,22’’   (C) Menit dan Detik Gh.m
71° 41’ 17,92’’   Hasil

DB
19° 18’ 36’’        (A) Pukul 10 GMT
19° 25’ 23’’        (B) Pukul 11 GMT
  0° 21’ 25,22’’   (C) Menit dan Detik Gh.m
19° 21’ 13’’        Hasil

T.= ARM - ARB + T.m
T.= 71°   6’ 51,98’’ - 71° 41’ 17,92’’ + 88° 11’ 1,33’’
T.87° 36’ 35,39’’

H.= Sin-1 (Sin P x Sin DB + Cos P x Cos DB x Cos T.b)
H.= Sin-1 (Sin -06° 51’ 50’’ x Sin 19° 21’ 13’’ + Cos -06° 51’ 50’’ x Cos 19° 21’ 13’’ x Cos 87° 36’ 35,39’’)
H.= -0° 1’ 51,4’’

Rumus Mencari Tinggi Mar'i, Mukuts dan Saat Hilal Tenggelam.
Paralax = Cos H.x Hp (Pukul 11.00)
Paralax = Cos -0° 1’ 51,4’’ x 0° 58’ 7’’
Paralax = 0° 58’ 7’’

Refraksi = (0.0167 / tan( H.b + 7.31 / (H.b2+4.4)))
Refraksi = (0.0167 / tan(-0° 44’ 8,29’’ + 7.31 / (-0° 44’ 8,29’’+4.4)))
Refraksi = 0° 45’ 35,1’’

-0° 1’ 51,4’’ }-------{(H.b)
 0° 58’ 7’’  - }-------{(Paralax)
-0° 59’ 58,4’’
 0° 15’ 50,11’’ - }--{(SDB)
-1° 15’ 48,51’’
 0° 45’ 35,1’’ + }---{(Refraksi)
-0° 30’ 13,41’’
 0° 5’ 33,94’’ + }---{(Dip)
-0° 24’ 39,47’’ }-------{(H.b') Tinggi Hilal Mar'i

Mukuts = H.b' / 15
Mukuts = -0° 24’ 39,47’’ / 15
Mukuts = -0° 1’ 38,63’’

Hilal Tenggelam = Gh.+ Mukust
Hilal Tenggelam = 17° 21’ 25,22’’ + -0° 1’ 38,63’’
Hilal Tenggelam = 17° 19’ 46,59’’

Rumus Mencari Azimut Matahari (AM) dan Azimut Bulan (AB)
AM = Tan-1 (-Sin P / Tan T.m + Cos P x Tan D / Sin T.m)
AM = Tan-1 (-Sin -06° 51’ 50’’ / Tan 88° 11’ 1,33’’ + Cos -06° 51’ 50’’ x Tan 22° 18’ 14’’ / Sin 88° 11’ 1,33’’)
AM = 22° 21’ 20,11’’

AB = Tan-1 (-Sin P / Tan T.b + Cos P x Tan D.b / Sin T.b)
AB = Tan-1 (-Sin -06° 51’ 50’’ / Tan 87° 36’ 35,39’’ + Cos -06° 51’ 50’’ x Tan 19° 21’ 13’’ / Sin 87° 36’ 35,39’’)
AB = 19° 29’ 42,02’’

Rumus Menghitung Jarak Matahari dengan Bulan dan Arah Ru'yatul Hilal
JMB = AB - AM
JMB = 19° 29’ 48,62’’ - 22° 21’ 20,11’’
JMB = -02° 51’ 38,09’’

ARB = 270 + AB
ARB = 270 + 19° 29’ 42,02’’
ARB = 289° 29’ 42,2’’

Kesimpulan :
Bulan baru (Ijtima') 1 Syawal 1440 H / Lebaran 2019 terjadi pada tangal 3 Juni 2019 pada pukul 17:04:46 Wib. Tenggelam Matahari terjadi pada pukul 17:21:25 Wib ketinggian hilal hakiki -0° 1’ 51,4’’  dan ketinggian hilal Mar'i -0° 24’ 39,47’’. Keadaan Hilal (bulan baru) dibawah ufuk. "Awal bulan Syawal 1440 H jatuh pada tanggal 5 Juni 2019".

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

3 komentar:

  1. Wow..keren dari mana nich dapat ilmu kayak gini,??:) salut deh saya.:)

    BalasHapus
  2. Kalkulasi dan perhitungan kaya gitu masuknya ke ranah ilmu astronomi ya ? atau emang cabang ilmu khusus untuk perhitungan penentuan penanggalan ?

    BalasHapus
  3. Biyuh, rumusnya se-njlimet ini ya. Kirain cuma melihat lalu selesai.
    Salam kenal ya.

    BalasHapus