Fadlilah Mensucikan Diri Dari Najisnya Air Kencing

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا هَذَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنْ بَوْلِهِ وَأَمَّا هَذَا فَإِنَّهُ كَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ دَعَا بِعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ بِاثْنَيْنِ فَغَرَسَ عَلَى هَذَا وَاحِدًا وَعَلَى هَذَا وَاحِدًا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا. رواه النسائي

Dari Ibnu ‘Abbas ia berkata : Rasulullah SAW, telah melewati diatas dua buah pekuburan lalu beliau bersabda : Sungguh keduanya (ahli kubur) sedang di siksa, dan tiadalah keduanya disiksa sebab dosa besar, adapun yang ini adalah dia itu tidak mensucikan dari bekas kencingnya. Dan adapun yang ini dia itu adalah suka mengadu domba, kemudian beliau meminta pelepah kurma yang basah, beliau belahnya menjadi dua, lalu beliau tanamkan yang satu diatas kubur ini, dan diatas kubur ini yang satunya lagi, kemudian beliau bersabda : Kalau-kalau akan meringankan (siksa) keduanya selagi belum kering”. HR. An-Nasa’i.[1]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : إِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنَ الْبَوْلِ ، فَتَنَزَّهُوا مِنَ الْبَوْلِ. رواه الْبَزَّارُ في مُسْنَدِهِ ، والطَّبَرَانِيُّ في الْكبير ، وَالْحَاكِمُ ، وَالدَّارَقُطْنِيّ

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata :Rasulullah SAW, telah bersabda : “Sungguh pada umumnya siksa kubur itu disebabkan dari air kencing, maka bersucilah kamu semua dari kencing”. HR. Al-Bazar didalam Musnadnya, At-Thabraniy di dalam Mu’jamul Kabir, Al-Hakim dan Ad-Daraquthniy.[2]




عَنْ مَيْمُونَةَ أَنَّهَا قَالَتْ : يَا رَسُولَ اللهِ، أَفْتِنَا عَنِ الصَّدَقَةِ قَالَ : إِنَّهَا حِجَابٌ عَنِ النَّارِ، لِمَنِ احْتَسَبَهَا، يَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللهِ قَالَتْ : أَفْتِنَا يَا رَسُولَ اللهِ، فِي ثَمَنِ الْكَلْبِ قَالَ: طُعْمَةٌ جَاهِلِيَّةٌ، وَقَدْ أَغْنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا قَالَتْ : وَأَفْتِنَا عَنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، فَقَالَ : مِنْ أَثَرِ الْبَوْلِ، فَمَنْ أَصَابَهُ بَوْلٌ فَلْيَغْسِلْهُ بِمَاءٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ مَاءً، فَلْيَمْسَحْهُ بِتُرَابٍ طَّيِّبٍ
.

Dari Maimunah, bahwa ia berkata : “Wahai Rasulullah, fatwakan padaku tentang shadaqah, kata Rasulullah : Sungguh (shadaqah) itu penutup neraka, bagi orang yang bershadaqah itu hanya mengharap ridla Alloh. Kata Maimunah : Fatwakan padaku wahai Rasulullah tentang uang hasil jualan anjing, kata Rasulullah : Itu makanan kaum jahiliyah, dan Alloh telah mencu-kupkan (kita) daripadanya. Maimunah berkata : Fatwakan padaku tentang siksa kubur. Maka kata Rasulullah : (siksa kubur) itu sebab bekas air kencing, maka barangsiapa terkena air kencing basuhlah ia dengan air (mutlaq), barangsiapa tidak mendapati air, maka usaplah dia dengan tanah yang suci”.
Al-Hadits Maimunah.[3]

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ الْخَلاَءَ قَالَ :« اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ ». رواه البخاري ومسلم وابو داود والترمذي والنسائي والبيهقي

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Adalah Nabi SAW, apabila memasuki tempat buang air besar (Toilet/WC) berdo’a : “Allohumma innii a’udzubika minal khubutsi wal khobaaitsi” (Wahai Alloh aku berlindung padamu dari perkara yang kotor dan beberapa najis). HR. Al-Bukhariy, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Al-Baihaqiy.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا خَرَجَ مِنَ الْخَلاَءِ قَالَ : " اَلْحَمْدُلِهَِ￿  الَّذِي أَذْهَبَ  عَنِّي اْلأَذَى وَعَافَانِي". رواه النسائي
.

Dari Abu Dzar, ia berkata : Adalah Nabi SAW, apabila keluar dari WC berdo’a : “Alhamdulillaahi alladzi adzhaba ‘anniiy al adza wa ‘aafaaniy” (Segala puji hanya bagi Alloh yang telah menghilangkan dariku penyakit dan mensehatkan aku). HR. An-Nasa’i.

Baca juga artikel tentang Fadhilah Menjauhi Barang Najis dan Kotor
--------------------------------
  1. Sunan An-Nasa’i, Juz : 1 halaman : 28 nomor hadits : 31, Maktabah Syamilah.
  2. Ittihaaful  Khairatil Mahirah, Juz : 1 halaman : 281.
  3. Al-Ahad wal Matsaniy, Juz : 5 halaman : 593 – Maktabah Syamilah.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

2 komentar:

  1. Disini tempat share masalah agama ya?!! Bookmark ah, Saran nih mastah! saya sebenarnya males bacanya. Cobalah belajar teknik menulis artikel yang menarik ya. Misalnya fontnya agak besarna dikit, warna font yang menarik (tapi gak kontras) dll

    BalasHapus
  2. trimakasih mas atas kunjungan dan sarannya......

    BalasHapus