Talqin Untuk Orang Yang Akan Meninggal Dunia

Talqin Untuk Orang Yang Akan Meninggal Dunia - Talqin itu adakalanya untuk orang yang sudah mendekati kematian dan untuk orang yang sudah meninggal dunia setelah selesai dikuburkan. Persoalan mati dan kematian, kubur dan semua persoalan yang ada di dalamnya harus dipelajari didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, tidak bisa diakal-akali serta dipertim- bangkan dengan nalar maupun fikiran saja, karena persoalan akhirat secara keseluruhan adalah merupakan perkara ghaib yang tidak dapat  dihitung-hitung melalui methode matematika, dan kalkulator. Akan tetapi semuanya adalah persoalan yang berkaitan dengan ke-Imanan.

كلّ نفس ذائقة الموت, وانّما توفّون أجوركم يوم القيمة, فمن زحزح عن النّار وأدخل الجنّة فقد فاز,

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disem- purnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung.  Q.S. Ali Imran : 185.

Disaat seseorang sudah menghadapi kematian, hendaknyalah di talqinkan (diajarkan) membaca kalimat tauhid sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Nabi Saw.

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. رواه مسلم والترمذي والنسائي وابن ماجه والبيهقي وأبى يعلى الموصلي .

Dari Abi Sa’id Al-Khudlriy berkata : Rasulullah Saw, telah bersabda : Talqinkanlah (ajarilah) orang yang akan mati kalimat “Laailaaha illallaah”. HR. Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’iy, Ibnu Ma jah, Al-Baihaqiy, dan Abi Ya’la al-Mushiliy.(1)




عَنِ الْمَشْيَخَةِ أَنَّهُمْ حَضَرُوا غُضَيْفَ بْنَ الْحَارِثِ الثُّمَالِيَّ حِينَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ "يس" قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِيُّ فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ قَالَ فَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُولُونَ إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا. رواه أحمد وصححه ابن حبان

Dari Masyakhah berkata : Bahwa mereka para shahabat mendatangi  ‘Udlaif  bin Harits As-Tsamaliy ketika ia sakit berat. Lalu Masyakhah bertanya : Adakah salah seorang dari kalian yang sudah baca surat “Yasin” ?. Maka seseorang menjawab : Shaleh bin Syuraih As Sakuniy telah membacanya, ketika sampai 40 ayat dari surat itu ia (‘Udlaif)  meninggal. Seseorang telah berkata : Maka kemudian Masyakhah mengatakan : Apabila surat Yasin itu dibaca disisi orang yang akan mati diringankanlah ia (dosanya) sebab surat Yasin itu. HR. Ahmad dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban.(2)

عَنْ اُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  : إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْباً، وَإِنَّ قَلْبُ الْقُرْآَنَ "يس"وَمَنْ قَرَأَ يس وَهُوَ يُرِيْدُ بِهَا اللهَ عَزَّوَجَلَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ، وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ قَرَأَ يس وَهُوَ فِي سَكَرَاتِ الْمَوْتِ لَمْ يَقْبِضْ مَلَكُ الْمَوْتِ رُوْحَهُ حَتَّى يَجِيْئَهُ رِضْوَانٌ خَازِنُ الْجَنَّةِ بِشُرْبَةٍ مِنْ شَرَابِ الْجَنَّةِ فَيُشْرِبُهَا، وَهُوَ عَلَى فِرَاشِهِ، فَيَقْبِضُ مَلَكُ الْمَوْتِ رُوْحَهُ وَهُوَ رَيَانٌ، فَيَمْكُثُ فِي قَبْرِهِ وَهُوَ رَيَانٌ، وَيَبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهُوَ رَياَنٌ، وَلاَ يَحْتاَجُ إِلَى حَوْضٍ مِنْ حِياَضِ اْلأَنْبِيَاءِ حَتَّى يَدْخُلُ الْجَنَّةَ وَهُوَ رَيَانٌ. رواه شهاب القضاعي

Dari Ubayi bin Ka’ab berkata : Rasulullah Saw, telah bersabda : “Bahwa segala sesuatu itu punya hati, dan hatinya Al-Qur’an adalah surat Yasin, barangsiapa baca surat Yasin hanya mengharap ridla Alloh Azza wa Jalla, diampunilah dosa baginya. Dan siapa saja orang Islam yang dibacakan surat Yasin sedang dia itu dalam sakaratil maut, Malaikat maut tidak akan mencabut nyawanya hingga ia didatangkan Malaikat Ridlwan penjaga sorga dengan membawa minuman dari minuman sorga, lalu ia diminumi dengan air sorga itu sedang ia diatas tempat tidurnya, lalu Malaikat maut mencabut nyawanya dan ia adalah tidak haus, lalu ia tidak haus pula ketika berdiam diri di dalam kuburnya, dan ketika di bangkitkan dihari kiamat ia tidak haus, dan ia tidak butuh lagi pada air telaga sorga dari beberapa telaganya para Nabi-Nabi, hingga ia masuk kesurgapun tidak haus juga. HR. Syihab Al-Qadla’i.(3) 
-------------------------------
  1. Shahih Muslim, Juz 4 halaman 472 – Sunan At-Tirmidzi, Juz 4 halaman 84 – Sunan An-Nasa’iy, Juz 6 halaman 357 – Sunan Ibnu Majah, Juz 4 halaman 375 – Su’bul Iman Li al-Baihaqiy, Juz 19 halaman 230 – Musnad Abu Ya’la al-Mushiliy, Juz 3 halaman 102. Maktabah Syamilah. CD. Com.
  2. Musnad Ahmad, Juz 34 halaman 324 – Shahih Ibnu Hibban, Juz 7 halaman 270. Maktabah Syamilah. CD. Com.
  3. Musnad Syihab al-Qadla’i Juz 4 hal. 91. Maktabah Syamilah. CD. Com.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

0 komentar:

Posting Komentar