Sejarah Ilmu Falak Sebelum Islam

Sejarah Ilmu Falak Sebelum Islam
Sejarah Ilmu Falak Sebelum Islam - Pada waktu dulu, umumnya manusia memahami/mempelajari seluk beluk alam semesta hanyalah dengan mengamati kejadian/fenomena seperti apa yang mereka lihat yaitu dengan menggunakan panca indra, bahkan sering di tambahi dengan berbagai macam tahayul. Menurut mereka, matahari, bulan, dan bintang-bintang dengan sangat tertib mengelilingi bumi.

Pada zaman dahulu orang menganggap bahwa peristiwa terjadinya gerhana matahari, gerhana bulan, jatuhnya batu meteor, adanya bintang ber ekor dan sebagainya merupakan suatu hal yang tidak beres. Demikian pula timbul anggapan adanya raksasa menelan bulan, ada dewa marah dan sebagainya. Yang lebih parahnya teori ini banyak di anut oleh masyarakat pada zaman sekarang.

Sekalipun demikian, ada diantara mereka yang memahami alam raya ini dengan akal rasionya. Para ilmuwan pada saat itu antara lain :

Sejarah Ilmu Falak Sebelum Islam Aristoteles
ARISTOTELES
Aristoteles berpendapat bahwa pusat jagat raya ini adalah bumi. Bumi selalu tenang tidak bergerak dan tidak berputar. Semua gerak benda – benda angkasa mengitari bumi. Lintasan benda – benda angkasa berbentuk lingkaran. Sedangkan peristiwa gerhama tidak lagi dipandang sebagai adanya raksasa menelan bulan, melainkan merupakan peristiwa alam. Pandangan manusia tentang jagat raya mulai saat itu umumnya mengikuti Aristoteles, yaitu Geusentris, yakni bumi sabagai pusat peredaran benda – benda langit.


Sejarah Ilmu Falak Sebelum Islam Claudius Ptolomeus
Pendapatnya sesuai dengan pandangan Aristoteles tentang kosmos, yaitu geosentris. Ptolomeus menyusun buku besar tentang ilmu bintang – bintang yang berjudul “Syntasis”. Pandangan Ptolomeus yang geosenrtis ini berlaku sampai abad ke 6 Masehi tanpa ada perubahan.



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

0 komentar:

Posting Komentar