Hukum Menikahi Anak Paman

Hukum Menikahi Anak Paman - Apakah menikahi anak paman itu diperbolehkan, padahal paman itu adik lelakinya a-yah calon temanten ?

Jawab :
Anak paman itu bukan mahram tetapi ajnabiy, artinya bukan orang yang haram dini kahi menurut nash Al-Qur’an.

وَلَا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ آَبَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَمَقْتًا وَسَاءَ سَبِيلًا (22) حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ الْأَخِ وَبَنَاتُ الْأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللَّاتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللَّاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلَائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلَابِكُمْ وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا (23) : النساء

Jadi orang-orang yang haram dinikahi antara lain :
A – 7 (tujuh) orang tersebab nasab (keturunan) yaitu :
  • Ibu terus keatas.
  • Anak perempuannya terus kebawah.
  • Sudara perempuan, seayah seibu, atau seayah saja, atau seibu saja.
  • Sudara perempuannya ibu.
  • Sudara perempuannya ayah.
  • Anak perempuannya saudara laki-laki (keponakan).
  • Anak perempuannya saudara perempuan (keponakan).

B – 2 (dua) orang tersebab radla’ah (susuan) yaitu :
  • Ibu yang menyusuinya.
  • Saudara perempuan sepersusuan.

C – 4 (empat) orang tersebab mushaharah (perbesanan) atau kemertuaan dan permantuan
  • Ibunya istri.
  • Anak tiri yang ibunya telah dicampuri (di dukhul).
  • Istrinya ayah.
  • Istri dari anaknya laki-laki (menantu perempuan).

D – 2 (dua) orang dari arah jama’ atau menghimpun, tetapi keharamannya tidak ta’bid (ke-kal), artinya bisa menerima halal sewaktu-waktu, yaitu bila menyendiri yaitulah : Saudara perempuannya istri dan bibinya istri.

مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج  - (ج 12 / ص 253)
ثُمَّ شَرَعَ فِي الْقِسْمِ الثَّانِي وَهُوَ مَا لَا يَتَأَبَّدُ تَحْرِيمُهُ ، وَهُوَ ثَلَاثَةُ أَنْوَاعٍ ، وَقَدْ بَدَأَ بِالْأَوَّلِ مِنْهَا فَقَالَ ( وَيَحْرُمُ ) ابْتِدَاءً وَدَوَامًا ( جَمْعُ ) امْرَأَتَيْنِ بَيْنَهُمَا قَرَابَةٌ أَوْ رَضَاعٌ لَوْ فَرَضَتْ إحْدَاهُمَا ذَكَرًا حَرُمَ تَنَاكُحُهُمَا كَجَمْعِ ( الْمَرْأَةِ وَأُخْتِهَا أَوْ عَمَّتِهَا أَوْ خَالَتِهَا مِنْ رَضَاعٍ أَوْ نَسَبٍ ) وَلَوْ بِوَاسِطَةٍ لِقَوْلِهِ تَعَالَى : { وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الْأُخْتَيْنِ } [ النِّسَاء ] ، وَلِخَبَرِ : { لَا تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَلَا الْعَمَّةُ عَلَى بِنْتِ أَخِيهَا وَلَا الْمَرْأَةُ عَلَى خَالَتِهَا وَلَا الْخَالَةُ عَلَى بِنْتِ أُخْتِهَا لَا الْكُبْرَى عَلَى الصُّغْرَى وَلَا الصُّغْرَى عَلَى الْكُبْرَى } ، رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

0 komentar:

Posting Komentar