Pada zaman sekarang ini banyak sekali metode untuk menentukan arah kiblat. Diantaranya adalah menentukan arah kiblat dengan berpedoman pada posisi matahari yang sedang berkulminasi persis diatas ka’bah, atau hampir persis di titik zenith ka’bah, waktu itu ketinggian matahari 90º di lihat dari ka’bah.
Pada keadaan ini setiap tahun hanya terjadi 2 kali saja, yaitu pada saat deklinasi berkulminasi persis atau hampir persis dengan nilai lintang ka’bah yaitu : 21º 25’ LU.
Hal ini akan terjadi ketika matahari menuju ke utara, pada bulan mei, atau pada saat matahari menuju ke selatan, pada bulan juli.
Apabila kedua hal di atas terjadi, maka semua benda yang berdiri tegak lurus, bayangannya akan menghadap ke kiblat. Karena Indonesia berada di timur ka’bah, maka akan terjadi pada sore hari.
Selisih bujur antara ka’bah ( 39º 50’ ) dengan WIB (105 ), mengakibatkan perbedaan waktu 4 jam 20 menit 40 detik. Bila kita ingin mengetahui jam berapa kota Ponorogo akan mengalami hal tersebut, jawabnya adalah:
- Bujur Ponorogo = 111º 29’
- Bujur Ka’bah = 39º 50’
Waktu deklinasi matahari sama atau hampir sama dengan lintang ka’bah terjadi pada tanggal 28 Mei
- E / perata waktu = 0º 2’ 42”
- Saat itu kulminasi di kota Ponorogo =12 – 0º 2’ 42” + (105 –111º 29’ ) / 15 EXE shift º ‘ “ 11º 31’22”
- Maka: 11º 31’22” + (111º 29’ – 39º 50’ ) / 15 EXE shift º ‘ “ 16º 17’ 58” WIB
- Jadi seluruh benda yang berdiri tegak di Ponorogo, bayangannya akan menghadap ke arah kiblat pada jam : 16 : 18 WIB
Waktu deklinasi matahari sama atau hampir sama dengan lintang ka’bah terjadi pada tgl 16 juli
- E / perata waktu = - 0º 6’ 5”
- Saat itu kulminasi di kota Ponorogo =12 – - 0º 6’ 5”+ (105 –111º 29’) /15 EXE shift º ‘ “ 11º 49’ 9”
- Maka: 11º 37’ 7” + (111º 29’ – 39º 50’ ) / 15 EXE shift º ‘ “ 16º 35’45” WIB
- Jadi seluruh benda yang berdiri tegak di Ponorogo, bayangannya akan menghadap ke arah kiblat pada jam : 16 : 36 WIB
0 komentar:
Posting Komentar