Istilah-istilah dalam Sistem Hisab Rukyah Epimeris

Istilah-istilah dalam Sistem Hisab Rukyah Epimeris

SAAT IJTIMA’
Disebut juga bulan baru (New Moon) adalah peristiwa segaris/sebidangnya pusat Bulan dan pusat Matahari dari pusat Bumi. Dalam astronomi pada saat demikian Bulan dan Matahari memiliki bujur ekliptika atau bujur astronomi yang sama. Posisi demikian ditandai fraksi iluminasi cahaya hilal terhadap cahaya bulan minimum. Pada saat posisi istimewa, yakni bumi, bulan dan matahari segaris ditandai berlangsungnya gerhana matahari di permukaan bumi. Tidak setiap ijtima’ berlangsung gerhana matahari, karena bidang orbit bulan miring sekitar 5,2 derajat busur terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengedari matahari). Selain itu garis perpotongan kedua bidang orbit tersebut bergerak. 

Ijtima’ berlangsung pada saat yang bersamaan di seluruh permukaan bumi. Walaupun seringkali dinyatakan dalam waktu lokal atau waktu setempat. Adanya perbedaan waktu lokal di berbagai tempat di muka bumi terjadi akibat perbedaan ketinggian matahari dari pengamat saat berlangsungnya ijtima’. ijtima’ disebut juga dengan konjungsi, Ijtima’ bisa terjadi pada siang hari maupun malam hari. 

BUJUR ( طول البلد )  
Kita ambil bola, langit ban bumi kita anggap sebagai bola. Bola itu kita ikat dengan tali melalui kutub utara dan kutub selatan bola, tali itulah yang di namakan bujur bola. Apabila bola itu kita perbesar seperti bumi, maka tali itu adalah bujur bumi, dan kalau kita perbesar lagi seperti langit, maka tali itu adalah bujur langit. Setiap tali atau garis yang melalui kutub utara sekaligus melalui kutub selatan merupakan garis bujur.

Bujur tempat adalah : jarak suatu tempat, sampai ke garis yang melalui kota Greenwich dekat London ( bujur 0º ), sebelah barat kota Greenwich sampai 180º disebut bujur barat, disebelah timurnya sampai 180º di sebut bujur timur.

LINTANG TEMPAT   (عرض البـــلد) 
Lintang tempat adalah: jarak dari katulistiwa sampai ke suatu tempat di muka bumi, diukur sepanjang garis bujur. Katulistiwa adalah lintang 0º. kutub utara lintang + 90º, dan kutub selatan lintang - 90º. Data lintang tempat dan bujur tempat dapat diperoleh dari Almanak, atlas, atau referensi lain yang dapat di percaya. Juga bisa di peroleh dengan memakai alat Global Position Sistim ( GPS ).

EKLIPTIKA
Ekliptika dapat di artikan dengan Lingkaran Zodiak, dalam bahasa arabnya di namakan ( مَنْطِقَة البروج ) yaitu tempat beredarnya bumi mengelilingi matahari, dalam waktu setahun yang di namakan Refolusi Bumi. Arah refolusi bumi ini berlawanan dengan arah jarum jam. Ekliptika ini memotong lingkaran ekuator membentuk sudut 66.5º,

EQUATOR ( KHATULISTIWA )
Lingkaran raksasa yang membelah bola dunia menjadi dua bagian yang sama, yaitu belahan utara dan belahan selatan. Lingkaran tersebut dinamakan Khatulistiwa Bumi, yang dalam bahasa arab di sebut (    خط الاستوء). Apabila lingkaran itu membelah langit di sebut Khatulistiwa langit ( Equator ), dalam bahasa arab disebut ( معدل  النهار  )

ECLIPTIC LONGITUDE ( EL )
 ( EL ) Dikenal dalam bahasa indonesia sebagai Bujur Astronomis, yang dalam bahasa arab disebut ( الطول / التقويم ). yaitu jarak titik pusat benda langit dari titik Vernal equinok  ( titik Aries /الحمــــــل ), Di ukur sepanjang lingkaran Ekliptika. Kalau benda langit itu matahari di sebut Ecliptic longitude matahari ( ELM ), yang dalam bahasa Indonesia di sebut bujur astromomi matahari dan dalam bahasa arab di sebut (طول الشمس), dan jika benda langit tersebut  Bulan maka di sebut Apparent Longitude bulan, yang di kenal sebagai Bujur Astronomis Bulan, dan dalam bahasa arab di sebut (تقويــــم / طول القمـــر)

ASENSIAREKTA
Juga di kenal dengan istilah Apparent Riht Ascensio atau Panjatan Tegak, yang dalam  bahasa arab  ( الصعودالمستقيــــم  /  المطالع البلاديه ). Ini adalah jarak titik pusat benda langit dari titik Vernal equinok  ( titik Aries / الحمـــل ), Di ukur sepanjang lingkaran Equator. Kalau benda langit itu matahari di sebut Asensiarekta Matahari, jika benda langit tersebut  Bulan maka di sebut Asensiarekta Bulan.

DEKLINASI 
Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu matahari dinamakan Deklinasi matahari ( ميل الشمس / ميل الاول ). Dan kalau benda langit itu Bulan dinamakan Deklinasi bulan (ميل القمر). Deklinasi sebelah utara Equator bernilai positif (+), deklinasi sebelah selatan Equator bernilai negatif (-).

APPARENT LATITUDE
Jarak titik pusat benda langit dari lingkaran ekliptika. jika benda langit itu bulan dinamakan apparent latitude bulan عرض القمر ) (, nilai maksimumnya 5º 8º.nilai positif berarti bulan di utara ekliptika dan nilai negatif berarti bulan di selatan ekliptika.

SUDUT WAKTU
Yaitu sudut yang di bentuk oleh lingkaran deklinasi dengan lingkaran meredian yang melewati suatu benda langit , atau bisa juga diartikan jarak benda langit dari titik kulminasi, diukur sepanjang lintasan hariannya. Apabila benda langit berada dibelahan barat, bernilai positif. Jika berada di belahan timur bernilai negatif. Sudut waktu di sebut juga Hour angle, dalam bahasa arab di sebut ( فضل الدائر ).

SEMI DIAMETER ( Sd )
Kita buat lingkaran, kita ukur titik pusatnya hingga ke tepi lingkaran, hasil pengukuran itu di sebut semi diameter atau jari – jari lingkaran. Kalau lingkaran itu matahari di sebut semi diameter matahari atau (  نصف القطرالشمس ), Kalau lingkaran itu bulan di sebut semi diameter bulan atau (نصف القطرالقمر),

REFRAKSI  ( Ref )
Pembiasan sinar atau refraction (دقا ئق الاختلاف),yaitu perbedaan tinggi benda langit yang terlihat dengan tinggi sebenarnya, akibat adanya pembiasan sinar. Pembiasan itu terjadi karena sinar yang sampai ke mata kita melalui lapisan atmosfir yang berbeda – beda tingkat kerenggangan udaranya. Sehingga posisi setiap benda langit itu lebih tinggi dari yang sebenarnya. Benda langit yang menempati titik zenit / titik atas nilai refraksinya nol, sedangkan pada saat piringan atas benda langit itu bersinggungan dengan ufuk / kaki langit, maka nilai refraksinya 34.5 menit busur.

KETINGGIAN  ( H )
Jikalau kita mengukur titik pusat suatu benda langit sepanjang lingkaran fertikal sampai ke kaki langit, maka dinamakan ketinggian. Dalam bahasa arab disebut (الارتفـــاع). Ketinggian benda langit akan di beri tanda positif apabila di atas ufuk,dan negatif apabila di bawah ufuk.

IRTIFA’UL HILAL MAR’I ( M )
Adalah ketinggian hilal yang dapat di lihat, yaitu ketinggian hakiki yang telah di koreksi dengan refracsi, semi diameter, horisontal parallak dan kerendahan ufuk.

a. Semi diameter bulan rata – ratanya  0º 16º
Dalam hal ini terjadi  perselisihan di antar para ahli hisab. Apakah Semi diameter bulan untuk di tambahkan atau untuk mengurangi tinggi hilal hakiki. Menurut ahli hisab yang berpendapat semi diameter bulan di tambahkan beralasan: piringan hilal yang terakhir tenggelam adalah bagian atas, karena terjadinya beda azimut, sehingga semi diameter bulan di tambahkan. sedangkan para ahli yang berpendapat semidiameter bulan untuk mengurangi beralasan : Masuknya awal bulan hijriah itu jika hilal sudah nampak di atas ufuk, setelah matahari terbenam pasca ijtima’.penampakan hilal itu pasti piringan yang bagian bawah. Karena bagian itulah yang disinari matahari dan tampak dari bumi, maka semi diameter bulan untuk mengurangi. Sebenarnya perbedaan ini tidak usah terjadi, kalau kita bisa memahami hal dibawah ini.

Hilal itu tergantung pada titik pusatnya terhadap titik pusat matahari. Semakin besar beda azimut kedua benda langit  itu , maka semakin miring kedudukan hilal terhadap ufuk, sehingga semi diameter bulan di tambahkan. kalau beda azimut keduanya kecil, maka piringan hilal yang kelihatan adalah yang bagian bawah, sehingga semidiameter bulan untuk mengurangi.

b. Parallak  ( Par ) / beda lihat untuk mengurangi
    Rumusnya : ((semi diameter bulan / .2725 ) cos irtifa’ul hilal hakiki )

c. Refracsi untuk ditambahkan
Rumusnya : ( .0167 / tan ( tinggi hilal hakiki setelah di koreksi par dan Sd + 7.31 / ( tinggi hilal hakiki setelah di koreksi par dan Sd + 4.4 )))

d. Kerendahan ufuk di tambahkan
Rumusnya: .0293 √ ketinggian tempat di atas permukaan air laut dalam satuan meter.

AZIMUT ( A ) 
Arah benda langit, atau dapat diartikan dengan besarnya suatu sudut yang mengapit titik barat. Bila benda langit berada di utara titik barat bernilai positif dan Bila benda langit berada di selatan titik barat bernilai negatif.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

0 komentar:

Posting Komentar