Hukum Meminta Bagian Daging Atas Hewan Kurbannya

Dalam pembagian daging kurban terdapat orang-orang yang berhak menerimanya, diantaranya adalah fakir, miskin, ulama' dan orang-orang yang berperan serta dalam penyembelihan hewan qurban (panitia penyembelihan hewan qurban). Akan tetapi ada sebagia orang yang meminta bagian daging dari hewan yang dia kurbankan. Bagaimanakah hukumnya meminta bagian daging dari hewan yang dia kurbankan didalam hukum islam? jawabannya adalah sebagai berikut:

Orang yang qurban sunah boleh memakan sepertiga (1/3) bagian dari sembelihan qurbannya. Hal ini didasarkan oleh hadis sebagai berikut:

عن إبراهيم الأصفح مؤذن أهل المدينة ، عن أبيه قال : شهدت أبا هريرة ، رضي الله عنه ، بالمصلى قال لرجلين : ما عندكما ما تضحيان ؟ قالا : لا ، فانطلق بهما إلى منزله فأخرج شاته قال : تقبل الله من أبي هريرة ومن فلان وفلان ، ثم أخذ كبدها أو شيئًا منها فشوى ، فأكلوا منها ثم جزأها أثلاثًا ، فانقلب الرجلان بثلثيها ، ودخل بيت أبي هريرة ثلثها. إتحاف الخيرة المهرة - (ج 5 / ص 324)

Dari Ibrahim al-Ashfahi mu’adzin penduduk Madinah, dari ayahnya berkata : “Aku telah melihat Abu Hurairah ra, di Mushalla, beliau bertanya kepada dua orang lelaki : Apa yang ada pada kamu berdua, apa qurban kamu berdua ?. Keduanya menjawab : Tidak ada. Lalu Abu Hurairah meninggalkan keduanya menuju kerumah beliau dan mengeluarkan kambing beliau, seraya berdo’a : Semoga Alloh menerima (qurban) dari Abu Hurairah dan dari si Fulan ini dan Fulan ini. Kemudian beliau mengambil hatinya atau sedikit daripadanya dan membaginya sama, maka mereka sama makan dari qurban itu, kemudian membaginya sepertiga-sepertiga, lalu pulanglah dua orang lelaki itu dengan membawa dua pertiganya, dan Abu Hurairah masuk kerumah membawa sepertiganya”. (Ittihaful Khairah al-Mahrah – Juz 5 halaman 324).

وَكُلُّ ما كان أَصْلُهُ تَطَوُّعًا مِثْلُ الضَّحَايَا وَالْهَدَايَا تَطَوُّعًا أَكَلَ منه وَأَطْعَمَ وَأَهْدَى وَادَّخَرَ وَتَصَدَّقَ وَأَحَبُّ إلى أَنْ لَا يَأْكُلَ وَلَا يَحْبِسَ إلَّا ثُلُثًا ويهدى ثُلُثًا وَيَتَصَدَّقُ بِثُلُثٍ. ) الأم - ج 2 / ص 217)

“Dan setiap sesuatu yang asalnya sunnah, seumpama sembelihan qurban dan hadiyah sunnah, boleh makan daripadanya (orang yang qurban), memberikan untuk dimakan, menghadiyahkan, menyimpan dan menshadaqahkan. Dan yang lebih aku (As-Syafi’iy) sukai supaya tidak memakan dan menyimpan melainkan 1/3 dan menghadiyahkan 1/3 dan menshadaqahkan 1/3 (dari qurban) itu”. (Al-Um – Juz : 2 halaman : 217).

روى البيهقي" أنه صلى الله عليه وسلم كان يأكل من كبد أضحيته"  وسن إن جمع بين الأكل والتصدق والإهداء أن لا يأكل فوق ثلث وهو مراد الأصل بقوله ويأكل ثلثا و أن لا يتصدق بدونه أي بدون الثلث وهو من زيادتي وأن يهدي الباقي ويتصدق بجلدها أو ينتفع به أي في استعماله وإعارته دون بيعه وإجارته. شرح المنهج - (ج 5 / ص 260)

Diriwatkan oleh Al-Baihaqiy : “Bahwa Nabi Saw, adalah memakan hati hewan qurbannya”. Dan bila disepakati antara dibolehkan makan, shadaqah dan menghadiyahkan, hendaknya jangan memakan melebihi 1/3, dan itu yang di kehendaki asal katanya : Dan makan 1/3 dan tiadalah menshadaqahkan selain 1/3, demikian itu dari tambahanku, lalu hendaklah menghadiyahkan yang tersisa (1/3), dan menshadaqahkan kulitnya (qurban) atau memanfa’atkan kulit itu, artinya digunakannya, dan meminjamkannya bukan menjual dan menjadikannya upah. (Syarah Minhaj – Juz 5 halaman 260).

Dengan demikian sudah cukup jelas bahwa, orang yang berkurban sunah itu diperbolehkan memakan daging kurbannya tidak melebihi 1/3 dari qurbannya, dan tidak boleh menjual bagian apapun dari qurban itu selain orang yang berhak menerimanya.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

1 komentar: