Konsep Dasar Penelitian Kualitatif

Ada sejumlah nama yang digunakan para ahli tentang metodologi penelitian  kualitatif diantaranya ialah; gronded, research, ethnometodologi, paradigma naturalistik, interaksi simbolik, semiotik, hermeniutik, atau holistik.  Untuk mengadakan pengkajian terhadap istilah penelitian kualitatif perlu kiranya dikemukakan beberapa difinisi.  Bogdan dan  Taylor sebagaimana yang kutip Lexy J. Moleong, mendifinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data  deskriptif berupa kata –kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurutnya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh ). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan indibvidu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Sejalan denga divinisi tersebut, Krik dan Miller ( dalam Lexy J. moleong, 3 : 1999) mendivinisikan bahwa penelitian kualitatif adalh tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasanya dalam peristilahanya. Lincoln dan Guba (1985) menyatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakanya dengan penalitian jenis lain nya. Ada sepuluh ciri paeaanaelitian kualitatif sebagai berikut:
  1. Latar alamiah, penelitian kualitatif melekukan penelitian pada latar (setting ) almiah atau pada konteks dari suatu keutuhan ( entity ). Hal ini dilakukan, karena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Menurut lincoln dan Guba hal tersebut didasrkan atas beberapa asumsi : (1) tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubungan penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk keperluan pemahaman; (2) konteks sangat menentukan dalam menepatkan apakah suatua penemuan mempunyai arti bagi konteks lainya, yang berarti bahwa suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan dan (3) sebagian strurtur nilai kontekstual  bersifat determinatif terhadap apa yang akan dicari.
  2. Manusia sebagai alat ( instrumen ), dalam penelitia kualitatif, peniliti sendri dengan batuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal ini dilakukan jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan nya lebih dahulu yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan. Oleh karena itu pada waktu mengumpulkan data dilapangan , peneliti berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan ,yang olehLexy J.Moleong (1999) disebut pengumpulan “pengamatan berperan serta “(participant-participant).
  3. Metode data secara induktif, penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis induktif ini digunakan karena beberapa alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagai yang terdapat dalam data; kedua, analisi induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti responden menjadi ekplisit, dapat dikenal, dan ekontebel; ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada sutu latar lainya; keempat, analisis induktif lebih dapat menmukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-nubungan;dan terakhir, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik. 
  4. Metode kualitatif, penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbanga. Pertama, menyesuakan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadaadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini meyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyasuakan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
  5. Teori dari dasar (grounded theory), penelitian kualitatif lebih menghedaki arah bimbingan  penyusunan teori subtantif yang berasal dari data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal; pertama, tidak ada teori a priori yang menyukupi kenyataan-keyataan ganda yang mungkin akan dihadapi; kedua, penelitian ini mempercayai apa yang dilihat sehingga ia berusaha umtuk sejauh mungkin menjadi netral; dan ketiga, teori dari dasar lebih dapat responsif terhadap nilai-nilai konstekstual. Dengan menggunakan analisis secara induktif, berarti bahwa pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan. Analisis ini lebih merupakan pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan, kemudian dikelompok-kelompokkan. Jadi peneliti dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang makin menjadi jelas sementaradata dikumpulkan dan bagian-bagiannya diuji. Dalam hal ini peneliti tidak berasumsi bahwa sudah cukup yang diketahui untuk memahami bagian-bagian peting sebelum mengadakan penelitian.
  6. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal inidisebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan -kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto-vidiotape, dokuken pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi. Pada penulisan laporan ini , peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal ini hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian ditelaah stu demi satu.
  7. Lebih meningkatkan proses dari pada hasil, penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi “proses” dari pada “hasil”. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan juah lebih jelas pabila diamati dalam proses. Bogdan dan Biklen (1982;28)memberikan contoh seorang peneliti yang menelaah sikap guru terhadap jenis siswa tertentu. Peneliti mengamatinya dalam hubungan sehari-hari, kemudian menjelaskan tentang sikap yang diteliti. Dengan kata laian, peranan proses dalam penelitian kualitatif besar sekali.
  8. Adanya “Batas” yang ditemukan oleh “Fokus”, penelitian kualitatif menghendaki ditetapkanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan ganda yang kemudian mempertajam fokus. Kedua penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus.dengan kata lain, bagaimanapun, penetapan fokus sebagai masalah penelitian penting artinya dalam usaha menemukan batas penelitian. Dengan hal itu dapatlah peneliti menemukan lokasi penelitan.
  9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, penelitian kualitatif meredifisikan validitas, realibitas dan obyektifitas dalam versi  lain dibandingkan dengan lazim digunakan dalam penelitian klasik. Menurut Lincoln dan Guba (1985:43) hal ini disebabkan oleh validitas internal cara lama telah gagal karena hal itu menggunakan isomorfisme antara hasil  penelitian dan kenyataan tunggal dimana penelitian dapat dikonvergensikan. Kedua, validitas eksternal gagal karena tidak taat pada asa dengan aksioma dasar dari generalisinya; ketiga, kreteria reliabitas gagal karena mempersyaratkan stabilitas dan keterlaksanaan secara mutlak dan keduanya tidak mungkin digunakan dalam paradigma yang didasarkan atas desain yang dapat berubah-ubah. Keempat, kreteria obyektifitas gagal karena penelitian kualitatif justru memberi kesempatan iteraksi antara peneliti-responden dan peranan nilai.
  10. Desain yang bersifat sementara, penelitian kualitatif menyusun desain yang secaraterus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. Jadi, tidak menggunakan desain yang telah disusun secara katat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan ganda dilapangan; kedua, tidak dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu akan terjadi dalam interaksi antara peneliti deangan kenyataan ketiga, bermacam sistim nilai yang terkait berhubungan dengan carayang tidak dapat diramalkan.
PQ5HDXBC566J

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

2 komentar:

  1. Saya Rasa Blogg nya sudah sangat bagus.. :)

    Alexa Rank nya bisa ramping kalau umur Blogg makin lama. perbanyak tukar Link juga sama blogger Lain untuk dapat Backlink.. usaha kan dapat Backlink yang berkualitas gan, biar dapat Page Rank dari Google.

    Link agan sudah terpasang di Kolom "My Friends Link "

    kalau ada pertanyaan lain komentar di blogg ane ya ??

    salam dari Dan For Blogg

    BalasHapus
  2. Iya mas...
    Makasih udah mau memberikan kritik dan saran untuk blog saya.....
    ya nanti saya akan berkunjung lagi....

    BalasHapus